DUNIA MAYA
maya,
aku tak kenal kau meski aku mengenalmu
kita sering berbagi yang lucu-lucu
beberapa waktu ku kirim padamu pesan
kau pun membalasnya dengan sapaan
maya,
aku mengerti dirimu meski aku tak mengerti kamu
sebagaimana dirimu pula tak kenal aku
persahabatan kita seperti ruang lengang
tak juga ruang bertemu pandang
maya,
pernah aku bilang padamu
aku tahu kamu meski aku tak tahu kamu
karena kita adalah ruang hampa
tempat sesukanya siapa mengubah dirinya apa
maya,
bukankah kita selalu sama-sama
membuka rumah berkunjung sapa
seolah-olah sahabat yang lama bersua
tapi sesungguhnya kita tak pernah bersama
maya,
pernah ku minta kapan jumpa
kau bilang ruang ini hiburan saja
dari rasa penat-lelah jam-jam kerja
membuka kembali dirimu, maya
bertemu angan-angan kembara
maya,
rasanya kita akan berkencan
mungkin setelah kita sama-sama bosan
bosan berlama-lama dalam maya dan angan
hingga kita berpikir menyudahinya
maya,
kupikir engkau pun sama
sama seperti aku
bak seorang pengepul
mencari-cari siapa mau
maya,
hari ini pun mungkin masih sama
sama seperti hari-hari kemarin-lusa
seperti mungkin katamu
cari dan kiralah aku
maya,
sekali lagi kita bergurau canda
dalam duduk lengang ruang berbeda
mencuricuri waktu-waktu sela
semoga kita tak dianggap pencuri maling nestapa
maya,
dunia kita kini mungkin lah memaksa
menunggu sesempat sedetik tarikan hela
menghela napas yang kian lelah saja
hingga kutipu awan langit langit dunia
maya,
aku selalu saja bisa merasakan
renyah cekikik tawa gurauan
dibalik tuts tuts suara ketikan
saat dirimu menjawab setiap rayuan
dan sejumlah ramah gombal persahabatan
maya,
aku juga dapat membaca
isyarat bohong muslihat dewa-dewi
karena pertemuan kita adalah hampa
perjumpaan kita seperti kau tahu, maya
adalah maya
maya,
bukankah pada setiap alamat kita
bisa saja aku kau menjadi siapa
menjadi seorang penyair sepertiku, misalnya
menjaring hati menangkap gulana
maya,
aduhai dirimu kasihan jadinya
kasihan pula aku yang mudah percaya
pada kucing kambing domba srigala
tak jarang tak ubahnya kita hewan-hewan itu pula
maya,
dunia ini bak asap kabut gumpalan udara
ruang tinggal kamar pengap apak ini cermin fatamorgana
tapi di sini rupanya kita biasa bertemu siapa
bermain rahasia sampai lupa senja
maya,
kudengar kabar dari suratmu
tadi pagi baru saja seorang sahabat kita tertipu
otaknya terkuras hilang tak berbekas
cairan di kepalanya terbelah membuncah
maya,
ruang tempat suka-suka ini
kian lama serasa membosankan
persahabatan kita tak ubahnya hantu setan
penampakan kita selalu sebab sentuhan
maya,
aduhai duniaku dunia maya
kamar bercinta kita adalah angan-angan
kesetiaan kita adalah impian-impian
perpisahan kita tak jarang berisi cercaan
maya,
ingin kuucapkan padamu selamat jalan
berpindah dari ranting-ranting dahan
hinggap di pucuk pohon antah berantah
hingga hatimu berulang-ulang patah
Januari, 2009
hahaha...bila hati tengah dirundung cinta, apapun bisa jadi puisi haha
ReplyDelete