engkau ibu dari segala ibu
dari rahimmu mengalir sungai susu
tangan-tangan tak berbentuk menengadah
mulut-mulut tak terlihat menganga
jiwa-jiwa berkehendak datang ziarah melalui rahimmu
dari generasi ke generasi datang silih berganti
untuk apa yang disebut awal dari yang akan berakhir
entah karena alasan apa orang-orang menyebutnya takdir
kau biarkan tubuhmu jadi sasana penyabungan nyawa
untuk sebuah alasan pula
engkau rela melepaskannya
kaulah ibu dari segala ibu
kedalaman laut tak berdasar lebih kasihmu
keluasan samudra lebar luasnya lebih samudra cintamu
ketinggian gunung menjulang tak setinggi kobar api pengorbananmu
kelak jika aku dilahirkan kembali
kupilih menjadi dirimu
untuk mengerti perihnya irisan-irisan takdir hidupmu
kepadamu aku belajar
tajam kerikil dan bekas tapak berbatu
sisa terompah dari jengkal tanah demi tanah
yang membawa luka dan sunyi senyap airmatamu, ibu
shalatullah salamullah
ala thoha rasulillah
shalatullah salamullah
ala yasin habibillah
tawassalna bi bismillah
wabil hadi rasulillah
wa kulli mujahidil lillah
bi ahlil badri ya allah
2008, akhmad fikri
No comments:
Post a Comment