jalan becek belok dibel di waktu dulu
bikin seret roda sepeda dan juga rante
setiap kayuhmu selalu kudengar srek kesreknya
dini hari sebelum adzan antar aku mengaji
di musim penghujan aku tak kenal embun
oborlah menuntunku nutur buah jatuh layu
bronjong itu setia padamu imbangi tekanan jalan lubang
jambu calo ini harus segera sampai sebelum matahari
bronjong jadi keranjang tak punya ruang halaman belakang
karena jalan tak becek lagi sebab musim lama berganti
seperti buih pusaran kali
mengalir air di tumpuk jerami
seperti musafir datang dan pergi
di mana dulu kemana kini
februari, 2009
No comments:
Post a Comment