May 13, 2009

atas nama penyair

atas nama penyair

setiap membaca puisi sekarang
selalu kutemukan nada yang sama
: kering kerontang

khayalan membatu
sedang bunga-bunga
angin lembayung senja embun
kabut gerimis dan sejumlah apalah namanya
sedari dulu tetaplah begitu

penyair selalu saja merasa
jadi orang pertama yang mampu
juru bahasa dan seorang penemu
brahmana yang asyik asoi
bertitah tentang para jelata
atas nama diri sendiri
sedang dalam darahnya mengalir
nafsu raksasa

setiap membaca puisi sekarang
selalu kutemukan nyanyian usang
: sejumlah gombal keindahan

tempat para penyair sembunyi
dari kelemahan dirinya sendiri
atas nama rasa bersalah karena rajah
mungkin juga atas nama tuhan
yang tak sengaja disebutnya

mei, 2009

No comments:

Post a Comment