hikayat sebatang kayu
ada rasa kangen bertamu
ketuk pintu rumah hatiku
kupersilakan saja sekalian
masuk dan duduklah teman
apa masih ada waktu
emang siapa kamu tanya begitu
aku seorang teman kawanmu
dulu bermain kayu
sebuah kayu kau bilang
ya jawabmu tak ragu
kita main dengannya
hingga lupa waktu
tapi bukankah kau tahu
aku sudah tak lagi ke situ
kupikir kayu kita itu
sudah hilang dimakam waktu
belum kawan sergahmu
kayu itu masih tertancap di hatimu
di hatiku tertancap kayu
ah kau apa pula maumu
mauku cabut kayumu
biarkan ia bersamaku
kayuku sudah layu
sedang kayumu kaku
ya kayuku ya kayumu
terbenam
di lubang liang perahu
akhmad fikri af.
mei, 2009
No comments:
Post a Comment