atas nama penyair
setiap membaca puisi sekarang
selalu kutemukan nada yang sama
: kering kerontang
khayalan membatu
sedang bunga-bunga
angin lembayung senja embun
kabut gerimis dan sejumlah apalah namanya
sedari dulu tetaplah begitu
penyair selalu saja merasa
jadi orang pertama yang mampu
juru bahasa dan seorang penemu
brahmana yang asyik asoi
bertitah tentang para jelata
atas nama diri sendiri
sedang dalam darahnya mengalir
nafsu raksasa
setiap membaca puisi sekarang
selalu ketemukan nyanyian usang
: sejumlah gombal keindahan
tempat para penyair sembunyi
dari kelemahan dirinya sendiri
atas nama rasa bersalah karena rajah
mungkin juga atas nama tuhan
yang tak sengaja disebutnya
mei, 2009
akhmad fikri af.
No comments:
Post a Comment