January 19, 2010

hikayat sebatang kayu

hikayat sebatang kayu

ada rasa kangen bertamu
ketuk pintu rumah hatiku
kupersilakan saja sekalian
masuk dan duduklah teman

apa masih ada waktu
emang siapa kamu tanya begitu
aku seorang teman kawanmu
dulu bermain kayu

sebuah kayu kau bilang
ya jawabmu tak ragu
kita main dengannya
hingga lupa waktu

tapi bukankah kau tahu
aku sudah tak lagi ke situ
kupikir kayu kita itu
sudah hilang dimakam waktu

belum kawan sergahmu
kayu itu masih tertancap di hatimu
di hatiku tertancap kayu
ah kau apa pula maumu

mauku cabut kayumu
biarkan ia bersamaku
kayuku sudah layu
sedang kayumu kaku

ya kayuku ya kayumu
terbenam
di lubang liang perahu

akhmad fikri af.
mei, 2009

No comments:

Post a Comment